I.
Pendahuluan
Conditional
sentences adalah kalimat yang membicarakan
pengandaian hal yang nyata atau tidak nyata beserta konsekuensinya. Beberapa
bahasa menggunakan beberapa bentuk dari conditional dan juga verb untuk membuat
suatu kalimat.
II.
Pembahasan
Conditional
(Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan
kegiatan yang lain. Conditional yang paling umum adalah Real Conditonal
dan Unreal Conditonal, kadang-kadang disebut juga if-clauses.
Real
Conditional (sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang
menggambarkan tentang mengandai-andai sesuai dengan fakta.
Unreal
Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang
menggambarkan tentang pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi.
Ada
juga Conditional yang ke-3 yang sering disebut dengan Conditional Tipe III,
digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau. dan zero conditional,
digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.
Conditional
sentences mengandung dua Klausa: kondisi (the
condition atau proteases), dan konsekuensi (the consequence atau apodosis).
Contoh: If it rains [condition], (then) the picnic will be cancelled [consequence]. Jika berdasarkan syntax condition adalah subordinate clause, dan consequence adalah main clause.
Catatan:
Jika klausa "if" diletakkan di awal kalimat, kita harus
menggunakan “koma” . Sebaliknya
jika klausa "if" berada di belakang, maka tidak perlu ada koma
a.
Zero Conditional
Digunakan
untuk mengekspresikan kebenaran umum. Tense yang digunakan biasanya Simple
Present Tense
Rumus
(Klausa IF)
|
(Induk Kalimat)
|
If you heat water to
100°C,
|
it boils.
|
Atau
(Induk Kalimat)
|
(Klausa IF)
|
Water boils
|
if you heat it to 100°C,
|
Contoh:
If
you drop an apple, it falls. = An apple falls, if you drop it.
If you don't do your homework, I will be disappointed. = I will be disappointed, if you don't do your homework.
If you don't do your homework, I will be disappointed. = I will be disappointed, if you don't do your homework.
Catatan:
Pada tipe ini, if sering digantikan
dengan "when"
Conditional
I Digunakan untuk mengekspresikan pengandaian yang
dibuat berdasarkan fakta di masa sekarang atau masa yang akan datang dan
pengandaian ini bisa saja terjadi. Klausa if
biasanya dalam bentuk Simple present
Tense.
Rumus
(Klausa IF)
|
(Induk Kalimat)
|
If I see you
tomorrow,
|
I will buy you a
drink.
|
Atau
(Induk Kalimat)
|
(Klausa IF)
|
I will buy you a
drink
|
if I see you
tomorrow.
|
Kita
sering menggunakan unless yang artinya 'jika... tidak
Rumus
(Klausa IF)
|
(Induk Kalimat)
|
Unless you hand in
your homework,
|
I won't mark it.
|
Artinya
|
|
If you don't hand in
your homework,
|
I won't mark it.
|
Atau
Induk Kalimat)
|
(Klausa IF)
|
I won't mark your
homework
|
unless you hand it
in.
|
Artinya
|
|
I won't mark your
homework
|
if you don't hand it
in.
|
Catatan:
Kita tidak pernah menggunakan will, atau won't dalam Klausa IF.
Contoh:
·
If I have time today, I
will phone my friend. = I will phone my friend, if I have time today.
·
If I go to England, I
will buy some Cheddar cheese. = I will buy some Cheddar cheese, if I go to
England.
b. Conditional
Tipe 1
Digunakan
untuk mengekspresikan situasi yang tidak nyata di masa sekarang atau masa yang
akan datang. Tipe ini digunakan untuk mengekspresikan sebuah harapan. Tenses
yang digunakan dalam klausa IF adalah Simple Past Tense.
Rumus
(Klausa IF)
|
(Induk Kalimat)
|
If I won the lottery,
|
I would buy a new
house.
|
Atau
(Induk Kalimat)
|
(Klausa IF)
|
I would buy a new
house
|
if I won the lottery.
|
Catatan:
Jangan gunakan would atau wouldn't dalam Klausa IF.
Contoh:
·
If I were you, I
wouldn't do that. = I wouldn't do that, if I were you.
·
If I had more time, I
would do more on my websites. = I would do more on my websites, if I had more
time.
c.
Conditional Tipe II
Digunakan
untuk mengekspresikan sebuah kondisi di masa yang lampau yang tidak mungkin
akan terjadi lagi. Sering digunakan untuk mengkritik atau penyesalan. Tenses
yang digunakan dalam Klausa IF adalah Past Perfect Tense.
Rumus
(Klausa IF)
|
(Induk Kalimat)
|
If I had worked
harder,
|
I would have passed
my exam.
|
If I had worked
harder,
|
I could have passed
my exam.
|
If I had worked
harder,
|
I should have passed
my exam.
|
Atau
(Induk Kalimat)
|
(Klausa IF)
|
I would have passed
my exam
|
if I had worked
harder.
|
I could have passed
my exam
|
if I had worked
harder.
|
I should have passed
my exam
|
if I had worked
harder.
|
Catatan:
Jangan gunakan would have atau wouldn't have, dll dalam Klausa IF.
Contoh:
·
If I hadn't helped you,
you would have failed. = You would have failed, if I hadn't helped you.
·
If it had been sunny,
we could have gone out. = We could have gone out, if it had been.
d.
Wish
Wish
mengungkapkan keinginan untuk situasi yang tidak ada di masa sekarang. Wish
adalah keinginan untuk mengubah situasi nyata menjadi tidak nyata. Situasi
tidak nyata tersebut diungkapkan dengan simple past.
Contoh:
·
I wish I lived in a
house. I live in an apartment.
Kalimat
Wish sering mengungkapkan penyesalan tentang situasi yang ingin dirubah
Contoh:
·
A: Can you help me? B:
No, I'm sorry. I wish I could, but I have an appointment
Bisa
juga untuk mengungkapkan keinganan ataupun harapan di sekarang atau masa
mendatang
Contoh:
·
I wish the bus would
come. I'm cold.
·
I wish you'd have a car
to take me to the beach.
·
I wish I were thin.
·
I wish I hadn't said
that. (If fact, I said it)
III.
Kesimpulan
Conditional
sentences adalah kalimat yang membicarakan
pengandaian hal yang nyata atau tidak nyata beserta konsekuensinya.
Conditional
dapat diklasifikasi menjadi beberapa tipe
·
Conditional type 1
·
Conditional type 2
·
Conditional type 3
·
Zero conditional
Wish
adalah kata kerja pengandaian bisa berbentuk simple past atau past perfect.
IV.
Daftar pustaka
Schrampfer azar, Betty. Understanding and Using English Grammar
2nd
edition. Prentice Hall Regents Englewood Cliffs, New Jersey. 1989. 374 p.
Haryono, Drs Rudi. Complete English
Grammar.
Gitamedia Press. 2002. 302 p.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar